Kamis, 29 Mei 2008

Silsilah Keturunan Datuk Chairil Anwar Surbakti

Datuk Chairil Anwar Surbakti adalah seorang bumi putera yang berasal dari keturunan suku Karo salah satu suku di Sumatera Utara. Berikut ini silsilah keturunan dari awal hingga kini



Si Jolol Karo Karo

Anak termuda dari Raja Pak Pak (Dairi) kampong Lingga Raja, bersaudara beberapa orang, satu orang puteri. Ketika ayahnya sakit keras singgahlah di kampong Lingga Raja seperangkatan dukun (7 orang dukun) “Guru Pakpak Pitu Sidalanen” yang bernama “ercikenken tungkatna malekat”, dan “erpustakaken pustaka najati”. Setelah mendiagnosa penyakit yang diderita raja tersebut maka diberitahukanlah kepada kemberahen (permaisuri) raja, bahwa raja dapat sembuh bila dibuat “perselihi raja” yakni dengan membuangkan harta yang paling disayangi raja bersama kemberahennya. Ternyata perselihi yang dimaksud adalah salah seorang puteranya. Maka diadakanlah pekerjaan “perselihi” dengan memotong kerbau, dan terungkap bahwasanya putera yang paling disayang oleh raja dan kemberahen adalah putera bungsunya (Si Jolol Karo Karo), dengan memberi makan diatas daun ujung pisang yang sudah dibubuhi makan-makanan buat perselihi, yakni pisang, bunga-bunga, cimpa mbun-bunen (sebangsa kue) dan lain-lain. Sebelum meninggalkan kampong halaman, raja memberi petuah kepada anaknya “ Pergilah engkau dengan selamat, dan bawalah olehmu segenggam tanah dari sini dan air setabu, apabila engkau hendak memilih tempat tinggal, hendaklah tanah dan air disitu engkau bawa, semoga Allah akan memberkatimu, sampai keturunanmu nanti sebagai bintang di langit banyaknya”. Maka berjalanlah anak tersebut dan mengambil arah “cabal tekang” (dari Selatan ke Utara). Setelah 4 hari lamanya penyakit raja berangsur sembuh kemudian ia membisikkan kepada anaknnya yang tertua untuk menyusul adiknya. Kemudian dengan berkuda anak tertua tersebut menyusul adiknya setelah beberapa waktu lamanya, dia menemukan adiknya disuatu tempat setelah menyusruh kudanya untuk berteriak sekuat-kuatnya. Setelah pertemuan itu keduanya berpencar dan mengembara, si bungsu ke Utara dan si sulung kearah Barat. Si bungsu (Si Jolol Karo Karo) sampai dilembah Uruk Gungmbelin dekat kampong Lingga sekarang. Disana dia membuat tempat (barung-barung), dan menikah. Dari perkawinan tersebut mendapat 3 orang anak lelaki (si Tembe, Si Cibu, si Serukati )dan 1 orang perempuan (si Tambarmalem). Ia bersama anaknya si Tembe dan Si Tambarmalem berdiam di kampung tersebut dan menamainya Kampung Lingga diambil menurut nama kampung asal Linggaraja. Si Cibu kembali berjalan kearah Selatan dan mengadakan tempat disuatu huta yang dinamainya Kacaribu. Si Serukati berjalan ke arah Utara dan disana mengadakan tempat barung-barungnya pada suatu hutan yang baik dan dinamainya Surbakti (kampung Surbakti sekarang).

Si Serukati/Sirukati Karo Karo Surbakti

menjadikan suku merga Surbakti . Mempunyai dua orang anak lelaki bernama Kebal Surbakti dan Sirsir/Ssser Surbakti. Si Tembe di kampung Lingga mempunyai anak (si Belin, si Kencayaingan, si Buah, si Jandi (Ulun Jandi) dan lain-lain), turunan si Kacaribu mendirikan kampung Kutagerat dan Gunung Juhar.

Sirsir/Sesser Surbakti

Bersaudara 4 orang.Salah seorang saudaranya bernama
Kebal Surbakti turun gunung membuat perkampungan
Di Lingga.Sedangkan Sirsir/Sesser Surbakti
Mengembara sampai ke Tanah Alas Gayo di Lingga
Raja,terus Ke Torong dan membuat perkampungan.

Si Gajah

Mendirikan kampung di Sitelu Kuru dan dinamakan
Kampung Gajah,maka hubungan Sunggal dengan
Si Telu Kuru ,Penghulu Gajah,Penghulu
Lingga dan Surbakti sangat erat.Mempunyai 3 orang
Anak Ator Surbakti,Nangmelias Br Surbakti dan Adir
Surbakti.

Adir Surbakti (1629 – 1651)

Mendirikan perkampungan di Sembuaikan di kaki
Gunung Sibayak memeluk agama Islam pada
Tahun 1623,di Islamkan oleh Datuk Kota Bangun
Mempunyai 10 orang anak ,9 orang laki-laki dan 1
Orang perempuan bernama Nang Baluan Br Surbakti.
Dimasa pemerintahan Adir Surbakti kerajaan Sunggal
Merupakan daerah terkuat diantara daerah bekas
Reruntuhan kerajaan Aru II di Deli Tua,yang
Dikalahkan Aceh pada tahun 1612,dimana Sultan
Iskandar Muda mengangkat Gocah Pahlawan
Sebagai wakilnya di kerajaan tersebut.
Datuk Hitam Surbakti

Saudara perempuannya Nang Baluan kawin dengan
Gocah Pahlawan pada tahun 1632 dengan
Dibuatnya kesepakatan yang dinamakan
Konfederasi Deli.Dari perkawinan ini lahir raja-raja
Deli dan Raja-raja Serdang karena Sunggal memberi-
Kan ulayat (Daerahnya) kepada Deli dan Serdang
Selaku Kalibubu kepada Anak Beru, dan mengangkat
Sultan Baru ,selaku turunan Ulon Janji.

Mahbub Surbakti (1651 – 1667)

Pengganti Adir Surbakti dengan pusat pemerintahan
Di Kinangkung mempunyai 2 orang anak laki-laki
Bernama Bubud Surbakti dan Tobo Surbakti.

Bubud Surbakti (1667 – 1792)
Pengganti Mahbub Surbakti dengan pusat
Pemerintahan di Tanjung Selamat mempunyai 2 0rang
Anak Andan/Datuk Undan Surbakti dan
Nang Sermaini Br Surbakti.Ketika Sultan Deli
Panglima Paderap mangkat pada tahun 1723 terjadilah
Perebutan tahta di kalangan puteranya,sehingga
Puteranya dari istrinya yang bernama Puan Sampali
Yang bernama Umar terusir dari Deli,kemudian Umar
Menemui Raja Sunggal yang merupakan Kalimbubu
Untuk melaporkan hal tersebut.Kemudian
Raja Sunggal memanggil Raja Urung Sinembah dan
Raja Urung Tanjung Merawa merga Saragih Dasalak
Dan utusan Aceh Kejuruan Lumu mengangkat Umar
Menjadi Raja Serdang dengan gelar Tuanku Umar.
Oleh karenanya baik bangsawan Deli dan bangsawan
Serdang adalah juga anak cucu Raja Urung Sunggal
Merga Surbakti.

Datuk Andan/Undan Surbakti (1792 – 1821)
Pengganti Bubud Surbakti dengan pusat pemerintahan
Di Tanjung Selamat,mempunyai 8 orang anak,
6 orang anak laki-laki Datuk Amar Laut Surbakti,Datuk
Datuk Jalaluddin Surbakti,Datuk Keteng Surbakti,Datuk Kojat
Surbakti,Datuk Bajing Surbakti,Datuk Surbakti dan 2 orang
Anak perempuan Aja Manyak br Surbakti dan
Aja Gadih br Surbakti. Adik perempuannya Dayan
Sermaidi kawin dengan
Panglima Mangedar Alam dari Deli..



Datuk Amar Laut Surbakti (1821 – 1845)

Pengganti Datuk Andan/Undan Surbakti dengan pusat
Pemerintahan di Jejabi,mempunyai 4 orang anak,
3 orang anak laki-laki Datuk Abdullah Ahmad
Surbakti,Datuk Abdul Jalil Surbakti,
Datuk Muhammad Dini Surbakti dan 1 orang
Anak perempuan. Pada tahun 1822 Sultan Deli
Panglima Mangedar Alam Ingin menaklukkan
Sunggal, tahun 1822 dan gagal.
Pada tahun 1823, Sunggal melepaskan semua ikatan
Yang pernah ada dengan Deli, mengeluarkan cap dan
Bendera sendiri,meresmikan Sunggal Merdeka.


Datuk Ahmad (Abdul Hamid) Surbakti, Datuk Sri Indera Pahlawan Wazir Serbanyaman Ulon Janji (1845 – 1857)

Pengganti Datuk Amar Laut Surbakti dengan pusat
Pemerintahan di Sunggal (sekarang Jl.PAM.Tirtanadi)
Mempunyai 8 orang anak, 6 orang anak laki-laki Datuk
Mohd.Mahir Sri Indera Pahlawan Surbakti,
Datuk Mohd.Lazim Sri Indera Pahlawan Surbakti
Datuk Mohd.Darus Sri Indera Pahlawan Surbakti,
Datuk Badiuzzaman Sri Indera Pahlawan Surbakti
Datuk Mohd.Alang Bahar Sri Indera Pahlawan
Surbakti,Datuk Mohd Alif Sri Indera Pahlawan
Surbakti dan 1 orang anak perempuan
Aja Amah/Olong Surbakti.
Pada masa ini Sunggal meresmikan namanya
yang lain Serbanyaman.
Pada masa ini Sultan Osman I kembali berhubungan
Dengan Sunggal dan Aceh,dan Instituut Ulon Janji
Kembali diaktifkan.
Datuk Ahmad mempunyai dua
Orang saudara laki laki,Datuk Jalil Surbakti kawin
Dengan puteri Selesai, mempunyai anak Sulong Barat
Sulong Putera ,seorang anak perempuan,dan Datuk
Kecil (Mahini) Surbakti kawin dengan puteri Selesai mempunyai anak 2 orang ,1 orang anak laki-laki bernama Suman dan 1 orang anak perempuan..
Atas permufakatan keluarga diangkat sebagai pemangku kerajaan Sunggal pada tahun 1857 (saat
Itu Datuk Badiuzzaman Surbakti baru berusia 12 tahun,dan diamanatkan untuk menggantikan Ayahnya Datuk Ahmad Abdul Hamid Sri Indera Pahlawan Surbakti)
Mempunyai anak ,Suman dan seorang putra lain.Memimpin kerajaan Sunggal sampai dengan tahun 1866.

Datuk Badiuzzaman Sri Indera Pahlawan Surbakti (1866 – 1895)

Menjadi Raja Urung Sunggal serbanyaman pada saat berumur 21 tahun,mempunyai 7 orang anak, 4 orang anak laki-laki Datuk Mohd Munai Surbakti,Datuk Mohd Inggot Surbakti,Datuk Ralit Surbakti,Datuk Kinu Surbakti dan 3 orang anak perempuan Aja Itam Buruk br Surbakti,Aja Itam Merah br Surbakti dan Aja Loyah br Surbakti.
Datuk Badiuzzaman Sri Indera Pahlawan Surbakti dan Datuk Muhammad Alang Bahar Sri Indera Pahlawan Surbakti,adalah dua orang pahlawan perang Sunggal (1872-1895) yang sejak tahun 1873 dengan didukung oleh rakyatnya,yaitu rakyat Serbanyaman Sunggal dan suku karo lainnya mengadakan pembakaran terhadap bangsal – bangsal tembakau maskapai Belanda Deli Maskapai,dan
De Rotterdam, karena telah merampas tanah mereka ,akibat diserahkannya tanah tersebut oleh Sultan Mahmud Perkasa Alam (Deli),kepada Belanda, dengan perang grilya selama lebih dari 20 tahun yang merupakan perang yang memakan waktu paling lama di Indonesia, ini dibuktikan dengan keluarnya Besluit No.3 tanggal 20 Januari 1895 yaitu pembuangan seumur hidup atas pahlawan sunggal oleh Pemerintah Hindia Belanda yaitu Datuk Badiuzzaman Surbakti ke Cianjur dan Datuk Alang Muhammad Bahar ke Banyumas,ketika kabar ini sampai ke Sunggal maka 3 bulan rakyat Sunggal berkabung sebagai tanda hormat dan kesetiaan mereka terhadap kedua pejuang tersebut.Sampai sekarang kuburan kedua Datuk tersebut dihormati oleh penduduk Cianjur dan Banyumas, dan dikenal dengan julukan Makam Raja Deli.

Datuk Muhammad Munai Surbakti

Mempunyai 6 Orang anak laki-laki :
1.Datuk Muhammad Jalip Surbakti.
2.Datuk Muhammad Hasan Surbakti.
3.Datuk Muhammad Hitam Surbakti.
4.Datuk Muhammad Nur.
5.Datuk Muhammad Bagus.
6.Datuk Harmansyah.

Sedangkan adik Datuk Badiuzzaman Surbakti,yaitu
Datuk Alang Muhammad Alang Bahar Sri Indera Pahlawan Surbakti mempunyai
13 orang anak yaitu :
a.Dari Istri Aja Jambu mendapatkan anak : Datuk
Apuk,Datuk Armia,Aja Sakti,Aja Asbah,Aja
Patimah Syam,Aja Lio,Aja Kalsum,dan Datuk
Syahbuddin.
b.Dari Istri Encik Surat mendapatkan anak :Aja
Tepak,Datuk Hod,Aja Ramah dan
DATUK SONET MAINAN Sri Indera Pahlawan
SURBAKTI .
c.Dari istri Nyati mendapatkan anak : Aja Imah.

Datuk Muhammad Hitam Sri Indera Diraja Surbakti.

Mempunyai 5 orang anak dengan istri Aja Mili yaitu:Aja Miliunnah Surbakti,Datuk Ahmad Nil Surbakti,AJA MAHNON br SURBAKTI,Aja Nuraini Surbakti,Datuk Agustin Surbakti.

Datuk Sonet Mainan Surbakti mempunyai 11 orang anak dan istri bernama Saleha yaitu : DATUK ANWARSAL SURBAKTI, Aja Mariani Surbakti,Aja Aidia Surbakti,Aja Warca Surbakti,Datuk Ainu Harsun Surbakti,Aja Nuriani Surbakti,Datuk Ihsan Surbakti,Aja Ranian Surbakti,Datuk Syariful Surbakti,Datuk Mansyursyah Surbakti,Aja Habsyah Surbakti.

Aja Mahnon Surbakti.

Kawin dengan Datuk Anwarsal Surbakti mempunyai 5 orang anak yaitu :
1.Aja Zubaidah Surbakti.
2.Aja Warnon Surbakti.
3.Aja Chairanum Surbakti.
4.Datuk Umani Mahyuddin Surbakti.
5.DATUK CHAIRIL ANWAR SURBAKTI.

Datuk Chairil Anwar Surbakti.

Kawin dengan Rosiana Simatupang mempunyai 4 orang anak yaitu :
1AJA CHAIRINA RAHMAH SURBAKTI.
2.DATUK ABDUL JABBAR SHIDDIQAL CHAIR
FATHANAH SURBAKTI.
3.DATUK ABDUL RAZZAQ TABLIGHUL CHAIR
AMANAH SURBAKTI.
4.DATUK ABDUL HAFIIZH TABLIGHUL CHAIR
AMANAH SURBAKTI